Tentang Texture Modelling
Menurut Alan Watt (Komputer Grafis 3D, bagian 7.3), texture mapping atau
pemetaan texture merupakan salah satu perkembangan pertama untuk membuat gambar
tiga dimensi menjadi benda yang lebih menarik dan lebih kompleks. Pemetaan
tekstur secara umum dapat diartikan sebagai proses “melukis” sebuah gambar ke
permukaan, dimana gambar yang dilukis akan ditampilkan pada model yang
diinginkan. Karena gambar yang telah diberikan texture itu bisa sangat kompleks
- tetapi biaya texture mapping gambar kompleks persis sama dengan texture
mapping gambar sederhana. Penggunaan tekstur-pemetaan memungkinkan bentuk yang
cukup sederhana untuk diberikan penampilan yang sangat realistis.
Dengan menggunakan tekstur pada model akan memungkinkan untuk membuat sebuah
desain menjadi seperti nyata. Gambar dengan resolusi yang lebih tinggi akan
menghasilkan hasil yang lebih baik bila dilihat dari jarak kecil hal ini
dikarenakan daerah permukaan yang dilihat tidak berubah, gambar resolusi tinggi
juga menyediakan lebih banyak data untuk pemeteaan pada model tersebut. Untuk
mencoba contoh tersebut, coba berjalan ke dinding dalam salah satu permainan 3D
dan amati cara dinding menampilkan texturenya untuk mendapatkan efek realistis
nyata (dengan asumsi tidak memiliki kartu video/VGA yang memiliki texture
mapping pada hardware).
Terdapat
tiga masalah utama yang berhubungan dengan tekstur yaitu :
·
Segmentasi Tekstur (Texture
segmentation)
Merupakan masalah yang memecah suatu citra ke dalam
beberapa komponen dimana tekstur dianggap konstan. Segmentasi
tekstur melibatkan representasi suatu tekstur, dan penentuan dasar dimana batas
segmen akan ditentukan.
·
Sintesis Tekstur (Texture
synthesis)
Berusaha untuk membangun region tekstur besar yang
berasal dari contoh citra kecil yang ada. Dengan menggunakan contoh citra akan
dibangun model probabilitas tekstur tersebut, dan kemudian menggambarkannya
pada model probabilitas untuk menentukan tekstur citra.
·
Bentuk Tekstur (Shape
from Texture)
Melibatkan
perbaikan orientasi permukaan atau bentuk permukaan dari tekstur. Di sini
diasumsikan bahwa tekstur “kelihatan sama” pada titik-titik yang berbeda pada
suatu permukaan, ini artinya bahwa deformasi tekstur dari titik ke titik adalah
petunjuk bentuk permukaan.
Berdasarkan
strukturnya, tekstur dapat diklasifikasikan dalam 2 golongan yaitu :
·
Makrostruktur
Tekstur ini memiliki perulangan pola local secara
periodik dalam suatu daerah citra, biasanya terdapat pada pola-pola buatan
manusia dan cenderung mudah untuk direpresentasikan secara matematis.
·
Mikrostruktur
Pada tekstur
ini, pola-pola lokal dan perulangan tidak terjadi begitu jelas, sehinggga tidak
mudah untuk memberikan definisi tekstur yang komprehensif.
ANALISIS:
Daerah berbasis pendekatan, seseorang mencoba untuk mengidentifikasi daerah gambar yang memiliki tekstur seragam. Piksel atau daerah lokal kecil digabungkan berdasarkan kesamaan beberapa properti tekstur. Daerah yang memiliki tekstur yang berbeda kemudian dianggap daerah tersegmentasi. Metode ini memiliki keuntungan bahwa batas-batas wilayah yang selalu tertutup dan oleh karena itu, daerah dengan tekstur yang berbeda selalu baik dipisahkan. Ini memiliki dis-keuntungan, bagaimanapun, bahwa dalam banyak metode segmentasi berbasis kawasan, kita harus menentukan jumlah tekstur yang berbeda hadir dalam gambar di muka. Selain itu, ambang batas pada nilai-nilai kesamaan yang diperlukan.
Pendekatan berbasis batas didasarkan pada deteksi dari perbedaan tekstur di daerah-daerah yang berdekatan. Dengan demikian batas-batas yang terdeteksi di mana ada perbedaan dalam tekstur. Dalam metode ini, kita tidak perlu mengetahui jumlah bertekstur daerah di gambar di muka. Namun, batas-batas mungkin memiliki kesenjangan dan dua daerah dengan tekstur yang berbeda tidak diidentifikasi sebagai daerah tertutup yang terpisah. Sebenarnya, hasil meth-ods batas yang berbasis di segmentasi hanya jika semua batas-batas terdeteksi bentuk kurva tertutup.
Referensi :
http://www.math.ucla.edu/~lvese/PAPERS/JSC_VeseOsher.pdf
http://journal.uii.ac.id/index.php/media-informatika/article/viewFile/13/12
http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1412/1/1%20Bheta%20Jurnal%20STIK%202011-1%20Juni%20Final.pdf
http://redwood.berkeley.edu/bruno/public/papers/portilla99-reprint.pdf