Langkah
pertama setelah memiliki ide untuk memulai usaha, maka yang harus dilakukan
selanjutnya adalah membuat perencanaan. Hal ini berguna sebagai persiapan awal
yang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pedman untuk mencapai keberhasilan
manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang
bersumber dari luar. Pengertian dari perencanaan usaha adalah suatu misi,
usulan, operasional, finansial, strategi, peluang usaha yang mungkin diraih dan
kemampuan serta ketrampilan pengelolanya.
A.
Perencanaan Sumber Daya Kewirausahaan
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi
perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu
yan akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Tujuan perencanaan harus
tegas, jelas dan mudah dimengerti, disesuaikan dengan kondisi yang ada namun
harus tetap pada tujuan yang ditetepkan.
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengkombinasikan antara
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Jumlah orang yang
memiliki jiwa wirausaha, yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat
memengauhi jumlah hasil produksi.
Menurut narasumber, sebelum memulai suatu usaha, seseorang yang berniat
untuk melakukan usaha harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dengan
matang. Diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin, apakah membuka
usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Selain itu juga
memilih jenis usaha yang akan dilakukan, apakah dibidang pertanian, industri,
kuliner, jasa, atau jenis usaha lain.
Seorang wirausahawan harus dapat mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek modal, produksi (menyangkut ketersediaan sumber
daya alam), sumber daya manusia (tenaga kerja), kepemilikan, oganisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi setiap bulannya.
Tujuan perencanaan SDM menurut Stone (1995:91) adalah
untuk meyakinkan atau memastikan bahwa sejumlah pekerja dalam jumlah tertentu
yang memenuhi persyaratan telah tersedia pada suatu kurun waktu tertentu.
Melalui perencanaan SDM, organisasi dapat mengidentifikasi apa yang harus
diperbuat guna memastikan adanya SDM sesuai dengan kebutuhan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan yang baik adalah dengan mengupayakan
jangan sampai terjadi perencanaan yang sifatnya hanya memenuhi dan memprediksi
kebutuhan sesaat saja atau dalam jangka pendek, melainkan harus berpedoman
kepada perencanaan yang jangka panjang dan menyeluruh.
Recruitment tenaga kerja adalah suatu proses untuk
mencari calon atau kandidat karyawan untuk memenuhi suatu organisasi atau
perusahaan.
Perusahaan seperti apa yang akan dibentuk, tujuan apa
yang akan dicapai, serta karyawan-karyawan yang bagaimana yang akan
dipekerjakan dalam suatu perusahaan tersebut. Tahap-tahap perencanaan dan
perekrutan tenaga kerja tersebut yaitu :
- Perekrutan tenaga kerja. Perekrutan karyawan dapat disebarkan melalui media massa ataupun dari mulut ke mulut. Perekrutan ini diadakan jikalau terdapat posisi yang kosong.
- Seleksi tenaga kerja. Penseleksian ini bisa dinilai dari beberapa syarat seperti kelengkapan ijazah, nilai ipk, daftar riwayat hidup,tes wawancara, tes kemampuan, dll.
- Pelatihan tenga kerja. Pelatihan karyawan ini juga penting diadakan oleh suatu wirausaha. Pelatihan karyawan bisa berupa pelatihan indoor ataupun outdoor dan bisa dijadikan sebagai sarana refreshing bagi para tenaga kerja.
- Penilaian tenaga kerja. Saat ini banyak wirausaha yang memakai system kontrak untuk merekrut tenaga kerja. Penilaian tenaga kerja ini bertujuan untuk melihat hasil kerja para tenaga kerja yang sudah lulus standar wirausaha atau belum. Jika untuk pegawai baru, ini bisa dijadikan tolak ukur bagi atasan untuk mempertimbangkan dalam perpanjangan kontrak atau tidak.
B.
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari
berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses
produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan
perusahaan.
Menurut narasumber, yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan
makanan adalah proses penakaran rempah-rempah, daging, tepung, sampai bumbu
rahasia yang sangat menentukan cita rasa makanan yang akan dihasilkan. Sehingga
membutuhkan kecermatan dan kesabaran yang pada intinya, pembbuatnya membutuhkan
sentuhan cinta sang peraciknya.
Selain itu kebersihan tempat juga harus diperhatikan. Sehingga konsumenpun
senang, nyaman, dan tidak perlu khawatir dengan proses produksinya.
Lokasi/tempat usaha yang strategis dan calon konsumen, sangat mempengaruhi maju
atau tidaknya suatu usaha.
C.
Perencanaan Pasar
Pemasaran merupakan ujung tombak dari bisnis yang kita miliki. Sebagus apapun
produk dari bisnis yang kita miliki, tanpa pemasaran tang baik menjadi tidak
ada artinya. Pemasaran bisnis usaha kecil tidak semata-mata menjual hasil
produksi, tetapi juga menciptakan image bahwa produk kita baik dan
berkualitas.
Didalam mencapai target pemasaran, menurut narasumber ada beberapa hal
yang harus dilakukan agar pemasaran dapat dilakukan dengan baik dan sesuai
dengan target yang diharapkan bahkan lebih. Beberapa hal tersebut antara lain:
1.
Mementukan lokasi / tempat usaha yang tepat (strategis)
2.
Selalu menambah pengetahuan, sehingga mampu mempromosikan kepada konsumen
tentang keunggulan produk yang kita jual dengan produk lain yang sejenis.
3.
Memiliki menu andalan yang menarik pelanggan.
4.
Menetapkan harga makanan yang bersaing dengan makanan lain yang sejenis.
5.
Kualitas pelayanan, seperti masalah keramahan, kebersihan, waktu penyajian
makanan, serta kualitas rasa makanan.
6.
Tidak bosan belajar dari siapa saja agar bisa maju.
7.
Menjaga kejujuran, kualitas makanan dan pelayanan yang diberikan.
8.
Selalu menjaga hubungan baik dengan para pelangan.
9.
Selalu mencari peluang baru, tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan
saja.
10.
Jangan lupa untuk selalu beribadah dan berdoa serta beramal.
D.
Perencanaan Keuangan
Kondisi berwirausaha membutuhkan perencanaan keuangan yang berbeda dengan seorang
yang berpendapatan tetap. Dalam situasi ini, seorang wiea usahawan dituntun
untuk lebih bijak dan disiplin mengelola keuangan. Dan yang terpenting, harus
mampu memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Dalam memulai dan
mengembangkan usaha ini, narasumber mendapatkan modal usaha dengan
mengajukan peminjaman uang kepada bank.
Narasumber juga memiliki catatan keuangan yang digunakan untuk
mengetahui dengan pasti jumlah modal, biaya opersional yang dikeluarkan, dan
keuntungan yang diperoleh setiap harinya. Selain itu juga, catatan keuangan
tersebut berfungsi sebagai kontrol atau untuk mengetahui kepastian keuntungan
yang dapat digunakanuntuk keperluan sehari-hari dan bagian mana saja yang harus
disisihkan untuk ditabung dan digunakan untuk pengembangan usaha.
E. Tenaga
Kerja
Dalam bisnis berjualan makanan ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia
yang ahli dan skill yang khususu seperti sarjana dll. Akan tetapi yang
diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun/telaten, sabar, kerja
keras, dan tidak gengsi karena ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan
masyarakat tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar